Peneliti

Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., MA

Guru Besar Ilmu Bimbingan dan Konseling Anak Fakultas Ilmu Pendidikan

Memperkokoh Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Berbasis Bimbingan

Pendidikan karakter sangat fundamental bagi anak usia dini (AUD) untuk menyiapkannya menjadi warga negara yang baik dalam batasan perilaku moral. Bahkan, dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pendidikan karakter menjadi unsur yang paling utama.

Karakter adalah bagian dari kepribadian yang terkait dengan judgment perilaku seseorang berdasarkan standar moral atau etis; seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab. Menurut Lickona (1991), karakter terdiri atas tiga komponen utama, yakni pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral. Tiga komponen karakter tersebut diperlukan untuk mengarahkan kehidupan moral atau untuk membangun kematangan moral seseorang. Sebagai orang beragama, penulis berpendapat bahwa bagi umat beragama unsur keimanan kepada Yang Maha Kuasa merupakan bagian dari dan akan memperkuat perilaku moral seseorang.

Karakter merupakan kualitas perilaku moral dan etis yang cenderung dilakukan oleh seseorang. Karakter tidak bersifat instrumental, tetapi lebih merupakan kecenderungan perilaku yang konsisten. Dalam kehidupan nyata, karakter akan berwujud sebagai performance character (seperti etika kerja) dan moral character (seperti hormat kepada orang lain).

Pendidikan karakter adalah upaya mengembangkan karakter baik pada anak. Pendidikan karakter seyogianya menyediakan berbagai aktivitas untuk mempraktikkan perilaku yang mengembangkan semua aspek karakter anak yang baik. Pendidikan karakter tidak bisa hanya dilakukan dengan membahas isu-isu moral. Pendidikan karakter harus memberikan pegalaman yang kaya dan nyata kepada anak serta anak dapat melihat akibat dari perilakunya tersebut. Pendidikan karakter perlu dilakukan oleh berbagai pihak terkait, khususnya guru dan orang tua. Bagi umat beragama, pendidikan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa perlu menjadi bagian dari pendidikan karakter.

Terdapat sejumlah persoalan dalam pendidikan karakter di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan orang tua tentang pendidikan karakter; kondisi sosial-ekonomi keluarga yang kurang mendukung; dan kekurangmampuan orang tua untuk berperan sebagai teladan merupakan beberapa masalah yang bisa menyebabkan kurang efektifnya pendidikan karakter di rumah. Di sekolah, praktik pendidikan karakter yang masih lebih menekankan pada aspek pengetahuan, kurang bervariasinya metode pembelajaran, dan sulitnya sosok model yang bisa menjadi panutan siswa merupakan persoalan tertentu dalam pendidikan karakter. Begitu pula, menjamurnya perilaku amoral di kalangan masyarakat seperti korupsi, perilaku kekerasan, seks bebas, serta perkelahian antar warga juga merupakan contoh keadaan yang tidak kondusif untuk pendidikan karakter.

Karena pendidikan karakter melibatkan semua aspek perilaku moral, pendidikan karakter memerlukan variasi cara dalam implementasinya. Dalam konteks ini, Pembelajaran Berbasis Bimbingan direkomendasikan untuk diimplementasikan sebagai suatu cara untuk memperkuat pendidikan karakter AUD di sekolah. Pembelajaran Berbasis Bimbingan adalah kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan untuk menstimulasi dan memfasilitasi belajar dan perkembangan anak secara komprehensif, optimal, dan proporsional melalui intervensi dan penyediaan lingkungan belajar yang sejalan dengan prinsip-prinsip bimbingan. Prinsip-prinsip bimbingan yang dimaksud adalah: (1) pembelajaran disediakan untuk semua anak, tanpa kecuali; (2) guru memperlakukan anak sebagai individu yang unik dan berkembang; (3) guru mengakui anak sebagai indvidu yang memiliki kapasitas dan harga diri, walaupun dalam keadaan tertentu kadang-kadang mengalami kesulitan untuk menggunaan kapasitasnya secara optimal sehinga memerlukan kepedulian dan perlakuan khusus; (4) pembelajaran berfokus pada pengembangan kapabilitas anak untuk mampu merealisasikan dan mengaktualisasikan semua aspek kepribadiannya secara optimal, bukan hanya untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan akademis; dan (5) interaksi pembelajaran dicirikan dengan sikap positif seperti kehangatan dan keterbukaan, pemahaman empatik dan responsiveness terhadap afeksi anak, penerimaan dan respek, penghargaan positif tanpa pamrih dan kejujuran, dan menyediakan kesempatan yang terbuka bagi anak untuk mengaktualisasikan minat, potensi, dan kapabilitasnya.

Ada sejumlah alasan yang mendukung pemikiran ini. Pertama, sebagian besar aktivitas pembelajaran AUD adalah aktivitas bimbingan. Membelajarkan AUD lebih merupakan upaya memfasilitasi perkembangannya secara menyeluruh daripada aktivitas instruksional yang terfokus pada pengembangan kemampuan akademik. Dengan demikian, implementasi Pembelajaran Berbasis Bimbingan bagi AUD sejalan dengan kegiatan pembelajaran yang relevan bagi mereka. Kedua, Pembelajaran Berbasis Bimbingan itu mengembangkan segenap aspek perkembangan dan belajar anak, termasuk perkembangan karakter. Oleh karena itu, implementasi Pembelajaran Berbasis Bimbingan bagi AUD dapat memperkuat pendidikan karakter tanpa mengabaikan aspek perkembangan lainnya. Akhirnya, Pembelajaran Berbasis Bimbingan berpengaruh positif terhadap pengembangan karakter anak yang baik. Beberapa studi menunjukkan pengaruh positif dari Pembelajaran Berbasis Bimbingan terhadap karakter anak usia dini.

Untuk dapat mengimplementasikan Pembelajaran Berbasis Bimbingan dengan baik, diperlukan persiapan serta motivasi dan kemauan yang keras. Guru perlu belajar tentang cara anak berkembang dan belajar, konsep dan prinsip-prinsip bimbingan bagi AUD, dan tentang Pembelajaran Berbasis Bimbingan itu sendiri. Selanjutnya, guru perlu mempelajari praktik pembelajarannya sendiri. Dengan mempertimbangkan kelemahan dalam praktik mengajarnya, guru mengembangkan target perbaikan pembelajaran yang diharapkan dan membuat agenda untuk mengadopsi Pembelajaran Berbasis Bimbingan. Dalam memformulasikan perbaikan yang ditargetkan, adalah penting bagi guru untuk mempertimbangkan kondisi yang tersedia. Konsultasi dengan kepala sekolah dan melakukan kemitraan dengan guru-guru lain juga esensial dalam mengimplementasikan Pembelajaran Berbasis Bimbingan.

Memperkokoh Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Berbasis Bimbingan merupakan merupakan karya yang ditulis oleh Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd.,MA dalam pidato pengukuhan guru besar Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2020 (11/11/2020). Ia ditetapkan sebagai profesor/guru besar Universitas Pendidikan Indonesia terhitung mulai tanggal 01/12/2019 dalam bidang Ilmu Bimbingan dan Konseling Anak melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 147234/MPK/KP/2019.