Pengabdian

Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Pada Masyarakat Di Kawasan Das Citarum Melalui Pemberdayaan Mahasiswa Kkn Sebagai Media Edukasi Kesehatan

Dr. Sandey Tantra Paramitha, S.Si., M.Pd., Dr. Leni Anggraeni, M.Pd., Muhammad Gilang Ramadhan, M.Pd

Citarum merupakan sungai terpanjang dan terbesar di tatar tanah Pasundan Provinsi Jawa Barat hal mana sekarang ini sedang disorot dunia dengan masalah sampah yang menumpuk (Bukit & Yusuf, 2002). Pemanfaatan sungai Citarum sangat bervariasi dari hulu hingga hilir dari yang memenuhi kebutuhan rumah tangga, irigasi, pertanian, peternakan dan industri (Y. Hidayat et al., 2013). Dengan perkembangan industri di Sepanjang DAS Citarum dan tidak terkelolanya limbah industri merupakan salah satu penyebab pencemaran sungai (Bukit & Yusuf, 2002). Krisis yang dialami Indonesia dalam aliran sungai Citarum ini, air yang mengalir melalui Citarum telah tercemari oleh berbagai limbah, yang paling berbahaya adalah limbah kimia beracun dan berbahaya dari industri (Said, 2008). Kondisi Citarum saat ini merupakan potret parahnya pengelolaan air permukaan di Indonesia (Suganda et al., 2009). Selain dari itu, kondisi semakin diperparah oleh kebiasaan masyarakat yang tinggal disekitar Kawasan DAS Citarum yang suka membuang sampah sembarangan dan tidak memiliki kesadaran untuk terbiasa hidup sehat dan bersih.

Masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan serius khususnya di kawasan DAS Citarum. Perubahan pola hidup masyarakat yang tidak peduli akan pentingnya hidup sehat dan bersih menjadi salah satu dasar GERMAS. Sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat, yang disinergikan dengan pelaksanaan KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air minum, instalasi kesehatan 2 masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari gerakan masyarakat hidup sehat khususnya bagi masyarakat yang tinggal di kawasan DAS Citarum.

Meskipun kegiatan ini dilakukan di masa pandemi yang masih belum bisa diprediksi sampai kapan selesainya, namun tidak berarti program pengabdian ini terus berhenti. Banyak upaya yang dilakukan oleh tim pengabdian dalam mengatasi berbagai kendala yang dihadapi. Di antaranya memodifikasi metode pengabdian yang disesuaikan dengan kondisi yang saat ini terjadi. Selain itu, tim pengabdian pun memanfaatkan berbagai aplikasi gawai yang dapat membantu berjalannya pengumpulan data seperti Zoom Meeting, aplikasi media sosial WhatsApps, Google Form dan Mentimeter. Sedangkan untuk keberlangsungan pelaksanaan program sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) pada masyarakat di Kawasan DAS Citarum melalui pemberdayaan 13 mahasiswa KKN sebagai media edukasi kesehatan, tim melaksanakannya dengan jumlah terbatas yaitu 25 mahasiswa perwakilan yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19 yang tinggal dilingkungan kampus, dan pelaksanaanya pun menggunakan protokoler kesehatan. Harapan setelah dilakukan kegiatan, mahasiswa yang telah dibekali dan dilatih dapat mensosialisasikan GERMAS melalui beberapa program KKN tematik yang sedang ia laksanakan secara daring.