Pengabdian

Pemodelan Inti-Plasma dalam meningkatkan kompetensi Guru SD melalui Pusat Kajian Pendidikan Dasar (PKPD) UPI Kampus Tasikmalaya

Dr. Syarip Hidayat, M.Pd, Drs. Sumardi, M.Pd

Permasalahan yang dihadapi guru dalam profesinya sebagai pendidik dan pengajar secara umum adalah mandeknya transformasi ilmu pedagogik yang dipelajari di perguruan tinggi dengan kebutuhan di persekolahan. Perguruan tinggi begitu progresif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya model- model pembelajaran modern, tetapi fakta di lapangan, guru secara umum belum dapat memanfaatkan khazanah keilmuan tersebut secara efektif. Guru selama ini mengajar dengan pendekatan dan model pembelajaran yang konvensional dan terbatas. Upaya untuk terus menumbuhkan dan mengembangkan berbagai inovasi pembelajaran dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai program meliputi kegiatan pelatihan, workshop dan lainnya. Tetapi sayangnya transformasi gagasan dan inovasi pendidikan tersebut belumlah efektif khususnya dalam hal menyebarluaskan hasil- hasil pelatihan tersebut kepada guru lainnya. Selama ini, kegiatan pelatihan dan workshop belumlah efektif dikarenakan peserta yang terbatas sehingga tidak dapat mengakomodasi semua guru di daerah. Selain itu pun, selama ini belum adanya wadah atau sistem yang solid khususnya dalam upaya desiminasi hasil- hasil pelatihan tersebut. Melihat fakta tersebut, sesungguhnya tugas perguruan tinggi semisal UPI yang memiliki kampus daerah dapat memberikan kontribusi dalam hal menjadi wadah bagi pengembangan profesionalisme guru di daerah yang berkesinambungan. Salah satu hal yang dapat dikembangkan adalah pemodelan inti- plasma dimana model ini dapat menjadi solusi dari ketersendatan transformasi ilmu dan berbagai inovasi pembelajaran. Dalam model Inti- Plasma ini, sistem yang dikembangkan adalah kesadaran dan kewajiban mengaplikasikan semua ilmu yang diperoleh dalam pelatihan dan kemudian guru terebut menjadi pelatih atau mentor bagi guru lainnya di sekolah tersebut. Guru yang telah mendapatkan kesempatan mendapatkan pelatihan seolah- olah menjadi inti dan guru lainnya adalah plasma bagi berkembangnya tradisi pembelajaran yang lebih inovatif dan bermakna.